Makassar (Komisi Yudisial) - Penghubung Komisi Yudisial (KY) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan sosialisasi wewenang dan tugas KY kepada mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI), Selasa (07/10/25) di Aula Rektorat UPRI, Makassar. 

Koordinator Penghubung KY Sulsel Azwar Mahis menyampaikan bahwa KY memegang peran penting dalam mewujudkan sistem peradilan Indonesia yang bersih. 

“Sebagai lembaga yang lahir dari gerakan reformasi, KY menjadi tumpuan masyarakat dalam mengawal independensi, integritas, sekaligus kehormatan hakim. Melalui KY, fungsi pengawasan peradilan dijalankan dengan sistematis. Oleh karenanya, KY memiliki peran yang penting dalam mewujudkan peradilan yang bersih," jelas Azwar saat memberikan kuliah umum bertema “Peran Lembaga Negara dalam Sistem Pemerintahan dan Hukum di Indonesia”.

Azwar menambahkan, untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan KY, maka dibentuklah KY di daerah yang disebut Penghubung KY. Penghubung KY Sulsel dibentuk sejak tahun 2013. Saat ini jumlahnya ada 20 wilayah yang tersebar di Indonesia. 

"Hadirnya Penghubung KY diharapkan mampu mempermudah masyarakat dan para pencari keadilan menerima layanan KY. Yaitu menerima laporan dugaan pelanggaran kode etik hakim, meningkatkan efektivitas dalam memantau persidangan, memasifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas, memperkuat sinergisitas di daerah dan tugas-tugas lainnya," lanjut Azwar.

Ia juga mengajak para mahasiswa mendukung KY dan menjalin kerja sama dalam upaya mewujudkan peradilan bersih. 

Sebagai kaum intelektual dan agen kontrol sosial, lanjut Azwar, mahasiswa memiliki posisi strategis untuk mengawasi dan menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap lembaga peradilan. 

"Untuk itu, kami berharap adik-adik mahasiswa dapat mengambil peran dalam mendukung tugas KY demi terwujudnyaperadilan yang bersih dan berintegritas," pungkas Azwar. (KY/Dewi/Festy)