English 
Bahasa
Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap mengingatkan calon hakim ad hoc di Mahkamah Agung (MA) menjalani seleksi yang ekstra ketat dan objektif. Hal ini karena KY mengutamakan sosok yang memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil dan profesional, serta memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni terutama ilmu hukum.
Jakarta (Komisi Yudisial) – Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap mengingatkan calon hakim ad hoc di Mahkamah Agung (MA) menjalani seleksi yang ekstra ketat dan objektif. Hal ini karena KY mengutamakan sosok yang memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil dan profesional, serta memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni terutama ilmu hukum.
"Hal-hal yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lolosnya seorang calon hakim ad hoc di MA, termasuk hakim ad hoc Tipikor dan Hubungan Industrial yang nantinya akan bekerja dalam satu majelis dengan hakim agung dalam memeriksa perkara pada tingkat kasasi," urai Maradaman saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Seleksi Kualitas Calon Hakim ad hoc, Rabu (17/7) di Auditorium KY, Jakarta.
Dalam seleksi uji kelayakan ini, menurut Maradaman, mengacu pada metode kompetensi calon hakim agung. Diharapkan uji kelayakan yang dilakukan KY ini dapat menghasilkan calon hakim ad hoc di MA yang ideal.
"Yaitu memiliki kepribadian yang tangguh dan memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan perilaku terpuji sehingga sosok hakim ad hoc yang demikian diharapkan ikut berperan dalam mewujudkan peradilan yang bersih, bermartabat dan dihormati sesuai dengan visi MA," ucap Maradaman.
Terakhir, Maradaman menyemangati calon hakim ad hoc untuk memiliki niat dan semangat dalam menegakkan hukum dan keadilan demi terwujudnya badan peradilan Indonesia yang agung. Ia juga berpesan agar para calon menjaga kondisi kesehatan sehingga mampu mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan baik. (KY/Priskilla/Festy)