English 
Bahasa
Komisi Yudisial (KY) menggelar Sosialisasi dan Internalisasi Reformasi Birokrasi dengan tema “Berubah atau Punah”, Selasa (22/5) di Auditorium KY, Jakarta.
Jakarta (Komisi Yudisial) – Guna meningkatkan pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) tahun 2018, Komisi Yudisial (KY) menggelar Sosialisasi dan Internalisasi Reformasi Birokrasi dengan tema “Berubah atau Punah”, Selasa (22/5) di Auditorium KY, Jakarta.
RB adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur.
Tujuan RB adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, serta bebas dan bersih KKN. Selain itu, reformasi birokrasi juga harus mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
“Dalam tataran operasional pegawai, reformasi birokrasi bermakna selalu berubah, yaitu dari yang belum ada menjadi ada, yang sudah ada diperbaiki atau disempurnakan. Untuk itu, mindset dan culture set seluruh pegawai KY juga harus mau berubah,” urai Sekretaris Jenderal KY Danang Wijayanto.
Ada beberapa tahapan dalam melakukan perubahan, lanjut Danang, yaitu dimulai dari perencanaan. Setelah itu, area perubahan yang telah direncanakan harus dilaksanakan oleh pimpinan dan seluruh jajaran pegawai KY.
“Tidak lupa pelaksanaan setiap area perubahan harus dimonitoring dan dievaluasi pimpinan, Tim Pokja serta Tim Penilai PMPRB dengan menggunakan sarana aplikasi PMPRB dan kertas evaluasi kerja,” tambah Danang.
Selain paparan terkait RB dilakukan pula pemlilihan role model KY kepada para pegawai yang dianggap sebagai teladan dan agen perubahan karena dianggap menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasi. (KY/Noer/Festy)