Jakarta (Komisi Yudisial) – Bersamaan dengan penyampaian Laporan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan Outllook Tahun 2017, Komisi Yudisial (KY) menggelar obituari mantan Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar yang meninggal dunia pada Rabu (4/1) silam.
Obituari ini digelar pada Senin (24/1) sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Asep Rahmat Fajar bagi KY. Secara khusus KY membuat video obituari tentang Asep Rahmat Fajar dan testimoni oleh para sahabat beliau.
Pada kesempatan itu, Ketua KY Paruh II Periode 2010-2015 Suparman Marzuki memberikan kesan terhadap almarhum. Suparman mengingat sosok Asep yang matang dan penuh dedikasi bagi perbaikan peradilan di Indonesia.
Suparman bercerita bagaimana Asep menjadi juru bicara KY meski KY tidak bisa memberikan banyak penghargaan kepada Asep. “Saat Asep memutuskan untuk mundur dari KY karena hendak melanjutkan program doktoral di Belanda, saya melepasnya dengan berat hati. Dan sekarang saya telah kehilanngan orang yang kental perjuangannya kepada dunia peradilan di Indonesia,” papar Suparman.
Dalam acara tersebut hadir pula istri almarhum Kuntum Apriella Irdam. Ibu dua anak ini berbagai sedikit cerita tentang almarhum di hadapan para tamu undangan.
"KY menjadi tempat khusus bagi suami saya. KY menjadi perwujudan mimpi dari suami untuk menciptakan peradilan bersih di Indonesia. KY selalu berada di hati almarhum. Terima kasih kepada KY telah membuat orbituri tentang almarhum,” ungkap Ella berkaca-kaca. (KY/Noer/Festy)
KY Gelar Obituari untuk Asep Rahmat Fajar
Berita Terkait
- CHA Muhayah: Penggalian Fakta di Persidangan Bisa Ungkap Alasan Gugatan Perceraian Sesungguhnya
- CHA Lailatul Arofah: Hak Asuh Anak Pasca Perceraian Jatuh ke Ibunya
- CHA Abdul Hadi: Bukti Ilmiah Berperan sebagai Alat Bukti
- CHA Abd. Hakim: Kasus Pidana Tidak Pengaruhi Proses Penyelesaian Perceraian di PA
- CHA Heru Pramono: Putar Lagu di Restoran Tanpa Bayar Royalti Termasuk Pelanggaran Hak Cipta
- CHA Ennid Hasanuddin: MA Perlu Naikkan Nilai Gugatan Sederhana untuk Batasi Kasasi dan PK
- CHA Suradi: Tidak Ada Tumpang Tindih Pengawasan KY dan MA
- CHA Julius Panjaitan: Hakim Berperan Memenuhi Hak Restitusi Korban TPPO
- CHA Catur Iriantoro: Tidak Ada Larangan Pengibaran Bendera “One Piece”
- CHA Avrits: Pelanggaran Hak Cipta Bisa Diancam Hukuman Pidana