Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari secara resmi membuka seleksi wawancara terbuka calon hakim ad hoc Hubungan Industrial di Mahkamah Agung (MA), Rabu (19/10) di Auditorium KY, Jakarta.
Jakarta (Komisi Yudisial) – Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari secara resmi membuka seleksi wawancara terbuka calon hakim ad hoc Hubungan Industrial di Mahkamah Agung (MA), Rabu (19/10) di Auditorium KY, Jakarta.
Seleksi ini diikuti oleh 5 orang calon hakim ad hoc Hubungan Industrial di MA, yaitu 3 orang dari unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dan 2 orang dari unsur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Adapun kelima calon hakim ad hoc Hubungan Industrial di MA yang menjalani seleksi wawancara adalah Christina Natal Megawati Tobing, Erwin, Juanda Pangaribuan, Saut Kristianus Manalu, dan Sugeng Santoso.
"Tujuan dari wawancara adalah mengetahui dan menggali secara lebih mendalam mengenai kenegarawanan, visi, misi, dan komitmen, integritas, wawasan pengetahuan hukum dan peradilan, dan kompetensi bidang hubungan industrial,” papar Aidul.
Kelima calon hakim ad hoc Hubungan Industrial di MA akan menjawab pertanyaan panelis yang terdiri dari Anggota KY dan pewawancara tamu dari unsur pakar dan negarawan. Hadir sebagai pewawancara tamu, yaitu mantan Hakim Agung Prof. Moh. Saleh yang bertindak sebagai pakar dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Mayjen Pol (Purn.) Sidarto Danusubroto bertindak sebagai negarawan.
Wawancara dilaksanakan secara terbuka, harapannya publik juga dapat memantau jalannya proses wawancara. Selain diselenggarakan secara terbuka, wawancara ini juga dapat disaksikan melalui streaming live di website KY, yaitu www.komisiyudisial.go.id.
Sekadar informasi, seleksi ini untuk memenuhi kebutuhan hakim ad hoc Hubungan industrial di MA Tahun 2016 sebanyak 4 orang, yang terdiri dari unsur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sebanyak 2 orang dan unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) sebanyak 2 orang. (KY/Festy/Jaya)