Dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang juga praktisi komunikasi Agus Kustiwa pada acara Sapa #SobatKY Jabodetabek Diskusi Santai bersama Komisi Yudisial “Suarakan Peradilan Bersih di Media Sosial” di MUG Authentic Coffee Atjeh Margonda Depok, Kamis (18/9).
Depok (Komisi Yudisial) - Perkembangan teknologi dan komunikasi di Indonesia bergerak sangat cepat di masyarakat. Apalagi dengan kemunculan internet membuat informasi di Indonesia banyak sekali diterima.
Untuk menyikapi hal tersebut, Dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang juga praktisi komunikasi Agus Kustiwa mengajak kaum millenial bisa mengambil peran dengan memproduksi konten-konten positif.
“Indonesia sedang mengalami bonus demografi di nana usia produktifnya sedang banjir di Indonesia, hal tersebut dapat menjadi peluang, yakni Indonesia dapat berkembang lagi untuk teknologi dan informasinya apalagi dimanfaatkan secara positif,” ujar Agus pada acara Sapa #SobatKY Jabodetabek Diskusi Santai bersama Komisi Yudisial “Suarakan Peradilan Bersih di Media Sosial” di MUG Authentic Coffee Atjeh Margonda Depok, Kamis (19/9).
Agus menjelaskan, karakteristik media sosial adalah sebagai sarana komunikasi. Untuk itu, banyak trik yang dapat digunakan dalam memproduksi konten peradilan bersih di media sosial.
“Saat ini konten visual lebih diminati oleh kaum millenial. Kampanye peradilan bersih bisa dimulai dari konten plan. Dan konten yang sudah ada yang terpenting adalah dibagikan,” jelas Agus.
Agus memaparkan, dalam memanfaatkan media sosial yang perlu diperhatikan adalah membangun interaksi dengan pengikut media sosial.
“Hakikat bermedsos itu adalah berinteraksi dan berdiskusi,” tegas Agus.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan pembaca bisa memanfaatkan influencer untuk meningkatkan pembaca.
“Influencer bertujuan untuk menarik jaringan untuk bekerja sama dalam hal publikasi, tujuannya untuk meningkatkan pembaca dari konten yang kita buat,” papar Agus.
Agus mengingatkan, yang terpenting dalam media sosial kita harus melakukan filter sebelum membagikan konten. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membagikan konten.
“Saring sebelum sharing, cek ke sumber yang benar sebelum membagikan. Bermanfaat atau tidak?. Perhatikan waktu mau membagikan dan setelah itu harus konsisten dan istiqomah,” pungkas pria lulusan Universitas Padjajaran ini. (KY/Jaya/Festy)