Jakarta (Komisi Yudisial) - Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari yang didampingi Wakil Ketua KY Sukma Violetta dan Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi KY Farid Wajdi menerima kunjungan dari delegasi EU-UNDP support to The Justice Sector Reform in Indonesia (SUSTAIN), Selasa (2/8) di Kantor KY, Jakarta. Dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya, KY berharap ada dukungan dari SUSTAIN untuk membantu meningkatkan kompetensi dan kapasitas para pegawai KY.
Menurut Aidul, dalam melakukan pengawasan kepada para hakim, KY dapat melakukan investigasi terhadap hakim yang diduga melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
Dalam menjalankan tugas itu, KY memerlukan para pegawai yang memiliki kapasitas dan kompetensi.
“Sesungguhnya antara Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung (MA) adalah saling melengkapi di dalam tugasnya. Untuk itu, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mana perlu dibekali dengan kompetensi dan kapasitas. Banyak hal yang dapat disinergikan dengan SUSTAIN dalam melakukan kerjasama," papar Aidul.
Dalam kesempatan Itu, Manajer Proyek SUSTAIN Gilles Blanchi menyambut baik ajakan tersebut. Menurutnya, salah satu upaya meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan integritas badan peradilan adalah dengan mengembangkan sistem dan mekanisme pengawasan yang efektif dan efisien. Untuk itu, diperlukan adanya kerjasama, baik dengan pengawasan internal MA yaitu Badan Pengawas MA dan juga pengawas eksternal, yaitu KY.
“Kami berharap agar SUSTAIN dapat bekerja sama dengan KY dengan memberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas hakim, focus group discussion (FGD) atau meningkatkan kapasitas pegawai," tutur Gilles. (KY/Eka Putra/Festy)