Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY Roejito saat memberikan laporan pelaksanaan acara Diskusi dan Bedah Buku Meluruskan Arah Manajemen Kekuasaan Kehakiman
Palembang (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) terus mendorong disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Jabatan Hakim yang masih dalam pembahasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Salah satu upaya dengan mengadakan diskusi dan bedah buku Bunga Rampai berjudul Meluruskan Arah Manajemen Kekuasaan Kehakiman, Jumat (26/10) Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan.
Hadir dalam kesempatan tersebut menjadi narasumber, yaitu Anggota DPR RI Arsul Sani, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Palembang Prof. Marshal NG, dan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PuSaKo) FH Universitas Andalas Feri Amsari.
"KY menggagas acara ini sebagai bentuk sarana transformasi informasi kepada masyarakat dalam rangkaian upaya mewujudkan peradilan yang bersih dan agung," urai Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY Roejito saat memberikan laporan pelaksanaan acara.
Roejito menambahkan, Buku Bunga Rampai KY yang berjudul Meluruskan Arah Manajemen Kekuasaan Kehakiman memuat berbagai pemikiran para pakar hukum.
Ia berharap agar dapat dijadikan referensi atau kajian terkait menajeman hakim sebagai pejabat negara yang dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta melibatkan berbagai unsur dalam masyarakat agar mewujudkan akuntabilitas peradilan.
Saat membuka acara, Wakil Rektor I UM Palembang Indawan memaparkan, diskusi dan bedah buku sangat dekat dengan aktivitas kampus. Banyak pembelajaran yang didapatkan, karena dapat menjadi pemacu bagi teman-teman dosen dan civitas akademika terus meningkatkan publikasi.
Di Indonesia publikasi juga sudah sangat meningkat. Tahun 2018 ini Indonesia telah menyalip Singapura, sekarang level dua untuk Asia. Targetnya 2019 bisa mengalahkan Malaysia.
"Semua itu membutuhkan kontribusi dari perguruan tinggi dan lembaga terkait. Dengan adanya diskusi dan bedah buku ini menjadi stimulus agar tetap berproduksi dan berkontribusi untuk KY dan ini sangat positif bagi Universitas Muhammadiyah Palembang," tegas Indawan. (KY/Festy/Jaya)