Presiden Joko Widodo menyampaikan materi pada Presidential Lecture bagi CPNS "Bersatu dalam Harmoni Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024" di Istora Senayan Jakarta, Selasa (27/3).
Jakarta (Komisi Yudisial) - Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial (KY) bersama dengan 5.165 CPNS Kementerian/Lembaga pengadaan tahun 2017 mengikuti Presidential Lecture bagi CPNS "Bersatu dalam Harmoni Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024" di Istora Senayan Jakarta, Selasa (27/3).
Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) ini dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widowo dan beberapa Menteri Kabinet Kerja.
"Pembekalan langsung dari Bapak Presiden sangat berarti bagi para CPNS. Mereka diharapkan menjadi motor penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa menuju terwujudnya birokrasi berkelas dunia tahun 2024," ucap Menteri PANRB Asman Abnur saat menyampaikan laporan kepada Presiden.
Menurut Asman, dalam hal peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, KemenPANRB bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN) saat ini tengah melakukan penyempurnaan sistem Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
"Kami sedang mendorong transformasi diklat konvensional menjadi diklat berbasis Human Capital Management melalui pengembangan ASN Corporate University. Skema diklat terobosan ini memfungsikan seluruh instansi pemerintah sebagai lembaga pembelajaran dengan mengkombinasikan berbagai sistem pelatihan yang progresif edukatif, seperti e-learning, coaching, mentoring dan on the job training (OJT)," imbuh Asman.
Presiden Joko Widodo dalam kuliah umumnya menyampaikan, CPNS yang ada sekarang adalah warga negara pilihan. Sebagai warga negara yang terpilih, maka punya tanggung jawab sosial yang besar. Menghormati hukum dan ketertiban sosial, bertanggung jawab menjunjung tinggi etika dan norma.
Birokrat, terutama yang muda-muda, harus selalu berpikiran maju, selalu bekerja cepat dan mendahulukan kepentingan rakyat. Negara kita akan maju dengan pesat jika punya birokrat yang tangguh.
“Indonesia akan menjadi negara maju jika memiliki birokrat yang tangguh, kerja keras, selalu berinovasi, dan menaruh kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan yang lain," ujar Presiden Jokowi.
Sekretaris Jenderal KY Danang Wijayanto yang ditemui usai menghadiri acara Presidential Lecture mengatakan, CPNS yang ada sekarang merupakan hasil terbaik oleh negeri ini. Untuk itu, mutiara-mutiara terbaik ini harus bisa mewujudkan birokrasi di KY menjadi lebih baik yang berintegritas, bersih, dan melayani.
Ke depan, KY akan mempersiapkan pengembangan kapasitas SDM melalui berbagai program baik peningkatan kualitas melalui program beasiswa atau pelatihan-pelatihan teknis untuk para pegawai.
"Kita harapkan dengan kebijakan ini, kapasitas SDM KY jauh lebih meningkat, sehingga mewujudkan birokrat yang berintegritas, bersih, dan melayani," pungkas Danang.
Pada kesempatan tersebut, sebagai media untuk menegaskan tema 'Bersatu dalam Harmoni', digelar pula permainan angklung kolosal yang melibatkan seluruh peserta. Kegiatan tersebut didokumentasikan di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Penciptaan Rekor Dunia Memainkan Musik Angklung ASN Terbanyak dengan Jumlah Peserta 5.000 ASN.
Selain itu, juga ada inspiring motivation oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Peraih Award Enterpreneur Asia Nadiem Makarim dan Penguatan Penerapan Pancasila oleh Kepala UKP PIP Yudi Latif. (KY/Jaya/Festy)