Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12, Komisi Yudisial (KY) meluncurkan tiga buku publikasi KY. Kehadiran buku yang menghimpun gagasan dan pemikiran ini merupakan tradisi KY setiap tahun.
Jakarta (Komisi Yudisial) - Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12, Komisi Yudisial (KY) meluncurkan tiga buku publikasi KY. Kehadiran buku yang menghimpun gagasan dan pemikiran ini merupakan tradisi KY setiap tahun.
Peluncuran ketiga buku tersebut ditandai dengan pembubuhan tanda tangan pada cover buku oleh Wakil Ketua KY Sukma Violetta dan disaksikan oleh Sekretaris Jenderal KY Danang Wijayanto di Auditorium KY Jakarta, Rabu (23/8).
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi KY Farid Wajdi memberi apresiasi dan penghargaan atas inisiatif terbitnya buku ini. Ia berharap semoga karya penuh dedikasi ini lebih memperkaya khasanah dan dapat melengkapi buku yang sudah ada.
"Penerbitan ketiga buku tersebut merupakan momentum untuk lebih mendekatkan KY dengan para pemangku kepentingan dan membumikan pikiran dalam rangka menggerakkan publik untuk bersama-sama mewujudkan peradilan bersih," ujar Farid.
Farid menjelaskan, buku Bunga Rampai mencoba menghimpun gagasan dan pemikiran para penulis tentang etika dan budaya hukum dalam peradilan di Indonesia.
"Buku ini terdari dari tiga bab, yaitu kompleksitas etika dan budaya hukum; etika dan budaya hukum dalam sistem peradilan; dan Problematika manajemen hakim dalam peradilan," urai mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini.
Farid menjelaskan, kehadiran buku ini untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pembentukan etika kehidupan berbangsa yang secara konstitusional melekat dalam kewenangan Komisi Yudisial.
Selain itu, merupakan upaya untuk mengangkat wacana etika dan budaya hukum sebagai agenda untuk membentuk sistem ketatanegaraan dan mewujudkan cita-cita negara hukum Indonesia.
Untuk buku Problematika Hakim dalam Ranah Hukum, Pengadilan, dan Masyarakat di Indonesia: Suatu Studi Sosial-Legal berisi hasil penelitian KY
"Buku ini bertujuan untuk memetakan problematika hakim dengan menjawab berbagai persoalan yang dihadapi hakim terkait dengan keberadaaannya dalam hukum negara dan organisasi pengadilan, serta implikasinya dalam praktik penegakan hukum," ujar Farid.
Sementara itu, Buku Proceeding of International Symposium “The Line Between Legal Error dan Misconduct of Judges” memuat Pidato Pembukaan Ketua Komisi Yudisial RI, pemaparan materi oleh para narasumber, diskusi panel dan plenary talk, kesimpulan dan penutup.
Farid menambahkan, sesungguhnya tulisan jauh lebih dahsyat dari pada bicara sebab seluruh tulisan menjadi pengetahuan hidup dalam proses sejarah dan perubahan sosial.
"Di mana ada tulisan di sana ada perubahan sosial karena tulisan-tulisan tersebut memiliki akar sejarah dan konteks di mana dia dilahirkan," pungkas pria kelahiran Silaping ini. (KY/Jaya/Festy)