Foto bersama Ketua KY Aidul Fitriciada Azhari bersama Pimpinan Lembaga Negara pada Konferensi Nasional Etika Kehidupan Bernegara, Rabu (31/5) di Gedung Nusantara IV, Jakarta
Jakarta (Komisi Yudisial) - Sebagai tindak lanjut Prakonferensi Etika Berbangsa dan Bernegara I dan II, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) menggelar Konferensi Nasional Etika Kehidupan Bernegara, Rabu (31/5) di Gedung Nusantara IV, Jakarta. Acara ini juga merupakan rangkaian acara untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 dan puncak Pekan Pancasila pada 29 Mei-4 Juni 2017.
Ketua KY Aidul Fitriciada Azhari yang hadir pada kesempatan itu mengungkapkan pentingnya penegakan etika, seperti yang tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
“Di Prakonferensi Etika sebelumnya telah tuntas dibahas substansi bagaimana etika diinstal ke dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Selanjutnya, di konferensi ini yang menjadi puncaknya akan lebih membahas arah kebijakan, kaidah pelaksanaan, dan upaya penegakan etika di Indonesia,” papar Aidul.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR Zulkifli Hasan menekankan pentingnya Ideologi Negara Pancasila menjadi dasar penegakan etika bangsa Indonesia.
“Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup tidak boleh berhenti menjadi sistem nilai yang bersifat filosofis, tetapi harus pula diterjemahkan sebagai sistem etika dan sistem tindakan," tegas Zulkifli.
Dalam konferensi ini, lanjut Zulkifli, diharapkan akan didapatkan masukan mengenai arah kebijakan yang perlu diambil dalam rangka mengimplementasikan etika kehidupan berbangsa.
"Semoga ada banyak masukan mengenai kaidah pelaksanaan untuk internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa juga langkah yang diperlukan dalam penegakanya," pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Anggota KY Farid Wajdi, Joko Sasmito, Maradaman Harahap, dan Jaja Ahmad Jayus, serta Sekretaris Jenderal KY Danang Wijayanto.
Sekadar informasi, hadir sebagai narasumber dalam konferensi ini, yaitu Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusay Muhammadiyah Din Syamsuddin, Guru Besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Kaelan, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, akademisi hukum UGM Sudjito, Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Suding dan mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Abdullah Hehamahua. (KY/Adnan/Festy)