Ketua KY Dorong Lulusan Fakultas Hukum Terbaik Menjadi Hakim
Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari mendorong mahasiswa Fakultas Hukum terbaik di Indonesia untuk menjadi hakim

Bogor (Komisi Yudisial) – Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari mendorong mahasiswa Fakultas Hukum terbaik di Indonesia untuk menjadi hakim. Para calon hakim potensial ini diharapkan dapat meningkatkan minat untuk menjadi hakim sehingga proses seleksi lebih kompetif dan terjaring calon-calon hakim terbaik.
 
"Menurut saya ada dua problema dalam rekrutmen hakim di Indonesia. Pertama, karena direkrut dari awal, maka calon hakim tidak profesional karena kurang pengalaman. Kedua, ini yang saya juga seringkali saya serukan, mahasiswa Fakultas Hukum universitas ternama tidak bersedia menjadi hakim sehingga calon hakim kurang kompetitif,” ujar Aidul di hadapan para peserta Lokakarya Nasional Penataan Kelembagaan dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dan Seminar bertema “Yurisdiksi Komisi Yudisial dalam Pengawasan Hakim di Lingkungan Mahkamah Agung, Antara Teknis Yudisial dan Pelanggaran Kode Etik”, Sabtu (15/10) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Konstitusi (MK), Cisarua, Bogor.
 
Aidul menjelaskan, di Eropa ada sepuluh mahasiswa lulusan terbaik Fakultas Hukum akan direkrut untuk menjadi hakim. Hal itu juga pernah dilakukan pada jaman Yusril Ihza Mahendra saat menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
 
Namun kecenderungan di Indonesia saat ini, jika ada anggota keluarga menjadi hakim, maka kemungkinan mahasiswa Fakultas Hukum menjadi hakim juga besar. Hal itu menyebabkan minat menjadi hakim rendah, di luar sistem rekrutmen hakim yang tidak transparan.
 
Lebih lanjut Aidul menjelaskan dua sistem rekrutmen hakim yang banyak digunakan. Yakni, sistem rekrutmen karier dan profesional. Di Indonesia, menganut sisitem karier di mana lulusan Sarjana Hukum disekolahkan untuk menjadi hakim. Sedangkan sistem profesional merekrut mereka yang merupakan advokat atau ahli hukum yang berpengalaman untuk menjadi hakim.
 
“Jadi jangan sampai Fakultas Hukum malah tidak aktif mendorong mahasiswanya menjadi hakim. Padahal jika ada hakim nakal, para dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum juga yang aktif menghujat. Jika dihitung, hakim yang berasal dari Fakultas Hukum ternama sangat sedikit jumlahnya. Jangan sampai lulusan Fakultas Hukum terbaik hanya tergiur dengan pekerjaan yang menjanjikan materi tinggi semata,” pesan Aidul. (KY/Noer/Festy)

Berita Terkait