
Jakarta (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) menggelar bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan media sosial dan penulisan rilis kehumasan secara daring untuk Penghubung KY di 20 wilayah, Senin, (15/09/2025) di Jakarta. Bimtek ini merupakan bentuk kerja sama antara KY dan Radio Republik Indonesia (RRI).
"Bimtek ini merupakan awalan implementasi kerja sama antara KY dengan RRI pusat. Saya baharap apa yang disampaikan bisa menjadi pengayaan dan bermanfaat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di 20 Penghubung KY," jelas Kepala Bagian Penghubung dan Kerja Sama KY Ariefa Nursyamsiah.
Materi pertama adalah pengelolaan media sosial yang diisi Ketua Tim Konten Media Baru dan Kerja Sama RRI Andi Permadi. Andi menjelaskan bahwa pengeloaan media sosial bagi instansi pemerintah menjadi alat paling efektif untuk menyampaikan sejumlah capaian kinerja lembaga. Oleh sebab itu, pengelolaannya perlu dikelola secara terencana yang dapat dimulai dengan menyusun konten pilar.
"Konten pilar ini bagian dari perencanaan media sosial. Hal ini penting agar kita tidak _running_ tanpa ide dan karakter yang jelas. Konten pilar bisa diturunkan menjadi kombinasi konten inspiratif, edukasi, informasi dan interaksi," jelas Andi.
Selanjutnya pematerian kedua diisi oleh reporter Voice of Indonesia (VOI) RRI Nuke Kusumawati. Ia banyak memaparkan mengenai struktur penulisan dasar dari rilis kehumasan yang dapat digunakan oleh Penghubung KY dalam menulis berita.
“Metode piramida terbalik menempatkan informasi yang sangat penting di bagian atas atau awal berita. Setelah itu, secara bertahap informasi umum ditulis di bawahnya. Kemudian informasi yang kurang berarti ditulis di bawahnya. Informasi penting yang diletakkan di bagian atas atau awal bertujuan untuk menarik hati para pembaca," jelas Nuke. (KY/Halimatu/Festy)