Pelatihan Hakim di Italia Dilakukan Berkelanjutan
Pengacara Italia Jacopo Cappuccio saat menjadi pembicara pada webinar "Peningkatan Kapasitas Hakim: Perbandingan Indonesia-Italia dan Negara-Negara Lain", Selasa (27/5/2025).

Jakarta (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) menggelar webinar "Peningkatan Kapasitas Hakim: Perbandingan Indonesia-Italia dan Negara-Negara Lain", Selasa (27/5/2025) yang disiarkan melalui Youtube KY.  Webinar ini menghadirkan Anggota KY Sukma Violetta dan dua praktisi hukum lainnya, yaitu pengacara Italia Jacopo Cappuccio dan Peneliti Senior Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP) Astriyani.

Jacopo Cappuccio yang merupakan pengacara di Florence dan Pietrasanta, Italia sejak 1996 ini menjelaskan soal mekanisme pelatihan bagi hakim di Italia. Hakim-hakim di Italia wajib meningkatkan kapasitasnya melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Scuola Superiore della Magistratura (SSM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, pelatihan ini juga lebih menekankan aspek psikologis agar hakim dapat menjaga independensi kekuasaan kehakiman.

Pelatihan-pelatihan hakim di Italia disesuaikan dengan pedoman yang dirumuskan High Council for the Judiciary atau The Consiglio Superiore della Magistratura (CSM) dengan mempertimbangkan usulan dari dewan peradilan setempat. SSM memiliki berbagai jenis pelatihan meliputi: pelatihan awal, berkelanjutan, desentralisasi, calon manajer dan honorer. Di samping itu, SSM juga mengadakan pelatihan tematik tertentu, yang pesertanya tidak hanya hakim dari Italia melainkan juga dibuka buat peserta dari internasional.

"Masyarakat terus berkembang sehingga menghadirkan tantangan baru. Hal itu kemudian mendasari mengapa pemerintah Italia menggelar pelatihan-pelatihan untuk hakim. Saat ini, pelatihan hakim lebih menekankan aspek psikologis karena pemerintah ingin memahami bagaimana hakim menunjukkan independensinya di hadapan masyarakat," jelas Jacopo yang merupakan Konsul Kehormatan Republik Indonesia untuk wilayah Tuscany dan Emilia Romagna ini. 

Jacopo juga menjelaskan, sebelum menjadi hakim di Italia, umumnya calon hakim menempuh jalur pendidikan hukum kurang lebih selama empat tahun. Setelah itu, mereka mengikuti berbagai tes untuk menjadi hakim. Setelah diangkat menjadi hakim, biasanya mereka bertugas selama 5-8 tahun, kemudian baru dimutasi.

"Ujian menjadi hakim sulit yang diadakan selama tiga hari untuk ujian tertulis terkait hukum pidana, perdata, dan administrasi. Setelah beberapa bulan, mereka kemudian mengikuti ujian lisan," pungkas Jacopo. (KY/Festy)


Berita Terkait