Isu Kesehatan Mental Hakim dan Pengelolaan Sistem Informasi Jadi Perhatian KY New South Wales
Mengakhiri rangkaian lawatan ke Australia dan New Zealand, KY berkunjung ke Judicial Commission of New South Wales di Sydney, Australia, Senin (14/10/2024).

Sydney (Komisi Yudisial) - Mengakhiri rangkaian lawatan ke Australia dan New Zealand, KY berkunjung ke Judicial Commission of New South Wales di Sydney, Australia, Senin (14/10/2024). Delegasi ditemui oleh Una Doyle selaku Chief Executive dari Judicial Commission of New South Wales dan Angela Huang selaku Principal Lawyer dari Judicial Commission of New South Wales. 

"Sebagai lembaga KY tertua di Australia, kami dibentuk hampir 40 tahun lalu untuk menanggapi krisis kepercayaan publik terhadap hakim dan peradilan melalui Judicial Officers Act 1986,” ujar Una Doyle. 

Judicial Commission of New South Wales adalah salah satu lembaga yang dijadikan rujukan dalam membentuk KY di Indonesia. Dari sisi keanggotaan, Judicial Commission of New South Wales beranggotakan 10 orang yang dketuai oleh Chief Justice (Ketua Mahkamah Agung) dan

ketua-ketua pengadilan, serta 4 orang nonhakim yang mewakili unsur pengacara, dan unsur masyarakat yang memiliki profil yang sangat baik (high profile). 

Meski telah berdiri selama 40 tahun, Una Doyle menyampaikan belum ada hakim yang dipecat karena pelanggaran perilaku hakim. Hal ini menandakan bahwa kondisi integritas para aparatur pengadilan, khususnya hakim di negara bagian New South Wales dinilai baik. 

"Program dari Judicial Commission of New South Wales dalam beberapa dekade ke belakang difokuskan kepada peningkatan kapasitas hakim (judicial education) secara berkala disesuaikan dengan tantangan dan tuntutan kebutuhan intelektual hukum bagi para hakim," tambah Una Doyle. 

Terkait kewenangan peningkatan kapasitas hakim, Judicial Commission of New South Wales memberikan perhatian terhadap kondisi psikologis dari hakim dalam menjalankan tugasnya. 

"Kami memiliki program pendidikan reguler terkait dengan kesehatan mental pada hakim. Level stress bagi seorang hakim di sini cukup tinggi. Setiap menyidangkan perkara mereka sangat stress, sehingga penting untuk memberikan dukungan kepada hakim,” jelas Angela Huang.  

Lanjut Angela Huang, Judicial Commission of New South Wales juga bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset secara berkala terhadap tingkatan stress hakim dan bagaimana hakim mendapat tekanan di pengadilan yang kemudian dituangkan dalam laporan. 

"Dan dalam kondisi tertentu hakim-hakim bisa mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi ke psikolog,” tambah Una. 

Dalam konteks lain, Judicial Commission of New South Wales punya peranan yang sentral sebagai supporting organ dalam pelaksanaan kehakiman. Beberapa di antaranya karena Judicial Commission of New South Wales juga mengelola sistem informasi yang menyediakan pembaruan-pembaruan undang-undang, artikel maupun jurnal mengenai berbagai isu hukum. Sistem informasi tersebut dinamai Judicial Information Research System (JIRS). 

JIRS adalah adalah basis data daring yang dikembangkan oleh Judicial Commission of New South Wales. JIRS adalah sumber daya yang luas, saling berhubungan, dan hyperlink yang berisi ringkasan kasus, kasus-kasus hukum, undang-undang dan perubahannya, prinsip hukuman, statistik hukuman dan bahan referensi lainnya. JIRS juga telah dan akan terus dikembangkan agar dapat dimanfaatkan oleh petugas peradilan termasuk hakim, warga pengadilan, profesi hukum dan lembaga pemerintah yang berperan dalam administrasi peradilan.

"Ini adalah sarana utama kami untuk mengkomunikasikan perubahan dalam hukum pidana dan memastikan bahwa pengguna (hakim) terus mendapat informasi tentang perkembangan terbaru dalam hukum dan praktik,” ujar Una Doyle.  

Menutup diskusi yang bermanfaat ini, Binziad Kadafi berharap kerja sama yang telah terjalin lama dengan Judicial Commission of New South Wales dapat terus berlanjut dan lebih konkret.

"Ke depan, saya berharap KY RI dapat bekerja sama dengan Judicial Commission of New South Wales. Salah satunya dengan mengirimkan pegawai-pegawai KY RI untuk belajar langsung ke sini sebagai salah satu upaya mengembangkan kemampuan melalui pengalaman bagi sumber daya manusia,” tutup Binziad.  (KY/Ilham/Festy)


Berita Terkait