Jakarta (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) secara resmi telah membuka pendaftaran seleksi calon hakim agung dan calon hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA) Tahun 2024 sejak Selasa (30/1/2024) hingga Kamis (22/2/2024). Anggota KY selaku Ketua Bidang Rekrutmen Hakim M. Taufiq HZ mengatakan, KY mencari sosok hakim agung dan hakim ad hoc HAM di MA yang berkapasitas dan berintegritas.
Taufiq juga tegas mengungkap bahwa proses seleksi yang hampir berjalan 6 bulan ke depan ini merupakan upaya KY dalam menempatkan kandidat-kandidat terbaik untuk jabatan tertinggi pada karier seorang hakim.
"Tantangan menentukan pengadil mana yang terbaik tidak mudah, meski core business KY terletak pada proses seleksi calon hakim agung dan calon hakim ad hoc di MA ini. Banyak kandidat yang pintar, tetapi sulit menemukan yang pintar dan berintegritas. Padahal integritas sendiri jadi poin penilaian utama di KY," ujar Taufiq saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif "Indonesia Menyapa" di RRI Pro 3 FM, Selasa (30/01) di Jakarta.
Menurutnya, seleksi calon hakim agung dan calon hakim ad hoc HAM di MA ini ingin mencari yang berkualitas. "KY tidak berani meloloskan yang tidak memenuhi kualifikasi dan berintegritas untuk diamanahkan melaksanakan tugas di badan peradilan," tegas Taufiq.
Kepala Bagian Rekrutmen Hakim KY Septi Melinda yang juga menjadi narasumber dialog menjelaskan kemudahan pada proses pendaftaran yang dilakukan secara online ,yaitu melalui www.rekrutmen.komisiyudisial.go.id.
"Pada setiap tahapan, KY akan mempublikasikan nama-nama peserta yang lulus di website. KY berharap masyarakat aktif memberi informasi kepada KY mengenai rekam jejak para calon. Kemudian saat seleksi wawancara nanti, publik dapat terlibat dengan memberi pertanyaan secara langsung kepada calon baik datang langsung ke KY ataupun melalui fitur chat di YouTube resmi KY," jelas Septi.
Dalam dialog ini, Taufiq juga menyoroti tantangan dalam seleksi calon hakim ad hoc HAM di MA yang masih minim pendaftar. Menyiasati permasalahan tersebut, KY terus melakukan sosialisasi dan penjaringan secara luring ataupun daring dengan melibatkan MA, Penghubung KY dan jejaring KY di daerah, perguruan tinggi, hingga media. (KY/Halimatu/Festy)