CH ad hoc HAM Banelaus Naipospos: Peradilan HAM untuk Penghormatan dan Penegakan HAM
Calon hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA) kedua yang diwawancara adalah Banelaus Naipospos yang sebelumnya pernah menjadi hakim ad hoc tipikor. Dari pengalaman tersebut, Banelaus ingin berpartisipasi bagi bangsa dan negara melalui penegakan HAM.

Jakarta (Komisi Yudisial) – Calon hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA) kedua yang diwawancara adalah Banelaus Naipospos yang sebelumnya pernah menjadi hakim ad hoc tipikor. Dari pengalaman tersebut, Banelaus ingin berpartisipasi bagi bangsa dan negara melalui penegakan HAM. 

“Dengan pengalaman saya 15 tahun menjadi advokat, dan sebagai hakim tipikor selama 10 tahun, saya ingin berpartisipasi di Mahkamah Agung (MA) melalui perkara yang saya tangani di sana sebagai majelis hakim,” ujar Banelaus di Auditorium KY, Kamis (19/10).

Banelaus memastikan dirinya akan berusaha meningkatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki bila terpilih menjadi hakim ad hoc HAM di MA. Menjadi bagian dari peradilan HAM merupakan tugas dan kewajiban kepada negara. Apalagi peradilan HAM dibentuk dalam rangka penghormatan, melindungi, dan menegakkan HAM. Meskipun kasus HAM tidak banyak, tapi menyelesaikan dengan sebaik-baiknya merupakan bagian dari upaya membangun bangsa dan negara. 

“Jadi saya akan melakukan yang terbaik dan beradaptasi dengan situasi kerja di MA. Dalam pemikiran pengabdian saya bekerja sebagai hakim _ad hoc_ HAM, saya berkomitmen melaksanakn tugas dengan sebaik-baiknya,” kata Banelaus.

Hakim juga dituntut menjaga integritas. Banelaus jika terpilih akan meningkatkan kinerja dengan sebaik-baiknya untuk menebar kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara, dan diri sendiri. Ada pedoman yang harus dipedomani sebagai hakim, yakni Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) sehingga tidak terjerumus seperti satu dua orang yang ditangkap.

“Saya akan menghindari dari hal yang tidak baik. Saya belum di MA, tapi saya yakin bisa beradaptasi dengan lingkungan di sana,” pungkas Banelaus. (KY/Noer/Festy)


Berita Terkait