Bandung (Komisi Yudisial) - Sebagai perpanjangan tangan Komisi Yudisial (KY) di daerah, keberadaan Penghubung KY saat ini perlu ditingkatkan kapasitasnya. Sekretaris Jenderal KY Arie Sudihar menjelaskan, salah satu peningkatan kapasitas tersebut mengikuti bimbingan teknis sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari.
"Salah satu komitmen KY adalah melakukan penguatan internal dengan melaksanakan pengembangan dan peningkatan kapastitas Penghubung KY.
Dalam bimtek ini akan banyak materi praktis yang dapat membantu Penghubung KY dalam pelaksanaan tugas sehari-hari agar kinerjanya dapat lebih optimal, efektif dan efisien," buka Arie dalam Bimbingan Teknis Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM Penghubung KY, Rabu (20/9) di Bandung, Jawa Barat.
Sekjen KY juga meminta kepada Penghubung KY agar lebih bijak dan berhati-hati dalam melakukan pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN). Pasalnya, lanjut Arie, banyak kasus pelanggaran bukan karena kesengajaan, melainkan karena ketidaktahuan.
“Minus satu rupiah pun biasanya jadi pertanyaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Kesalahan administrasi, baik dari pengelolaan keuangan maupun BMN, semata-mata bukan karena kesengajaan tetapi juga karena ketidaktahuan. Untuk itu, saya minta Penghubung KY harus berhati-hati dalam pengelolaan keuangan dan BMN dengan lebih banyak berkoordinasi dengan KY Pusat," pesan Arie.
Kegiatan bimtek ini dilaksanakan secara luring dan daring yang diikuti oleh Penghubung KY dari 20 wilayah. Adapun materi terkait tools monitoring dan evaluasi kinerja Penghubung KY, pengenalan Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penghubung (SI-MOENA), Sistem Informasi Penerimaan Laporan Masyarakat (SI-PLM), internalisasi aplikasi persuratan khusus Penghubung KY, sosialisasi penataausahaan keuangan egara dan Barang Milik Negara, serta penyampaian hasil pemeriksaan BPK Tahun 2022. (KY/Adnan/Festy)