Makassar (Komisi Yudisial) – Penghubung Komisi Yudisial (KY) Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menggelar kegiatan Road Show to Campus setelah sekian lama terhenti karena pandemi covid-19. Kali ini personil Penghubung KY Sulsel Azwar Mahis, Ni Putu Dewi Damayanti, dan Rezky Amalia Syafiin mendatangi Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL Azhar Gowa pada Jumat (18/11) untuk menggelar Road Show to Campus. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua STAI AL Azhar Gowa Ammar Munir.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Komisi Yudisial Sulsel di kampus STAI AL Azhar. Kami percaya bahwa STAI AL Azhar bisa tetap ada sampai sekarang ini karena ada sokongan dari mitra, salah satunya adalah KY, dan kami berharap ke depannya akan ada MoU yang bisa ditandatangani bersama antara KY dan STAI AL Azhar Gowa yang akan mendukung akreditasi kampus kami,” sambut Ammar Munir
Kegiatan Road Show to Campus yang dikemas dengan pemaparan dan diskusi ini diberi tema “Generasi Muda dan Masa Depan Peradilan di Indonesia”. Adapun Narasumber pada kegiatan ini adalah Azwar Mahis selaku Koordinator Penghubung KY Sulsel, dan Aswar selaku Sekretaris Program Studi Hukum Keluarga Islam STAI AL Azhar Gowa. Pemaparan dan diskusi ini dipandu oleh Elfira Endo Silondae, salah satu mahasiswi magang di Kantor Penghubung KY Sulsel.
Pada kesempatan ini, mahasiswa-mahasiswi STAI AL Azhar Gowa yang hadir diberi pemahaman mengenai Komisi Yudisial beserta kewenangannya, dan pentingnya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Komisi Yudisial. Selain itu juga para narasumber menekankan akan pentingnya peran mahasiswa sebagai generasi muda untuk masa depan peradilan di Indonesia
“Mahasiswa dan mahasiswi STAI AL Azhar sebagai generasi penerus harus menentukan pilihannya dari sekarang, ke depannya akan menjadi apa, dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak dini,” tutur Azwar Mahis.
Aswar menekankan generasi muda, khususnya mahasiswa adalah penerus yang diharapkan mampu membuat wajah peradilan di Indonesia semakin baik, sehingga peradilan bersih yang dicita-citakan bersama bisa terwujud.
“Oleh karenanya, mahasiswa dan mahasiswi diharapkan bukan hanya membekali diri dari segi akademik saja, tetapi juga perilaku yang baik,” pungkas Aswar. (KY/Dewi/Noer)