Jakarta (Komisi Yudisial) – Komisi Yudisial (KY) menyadari pentingnya peran dan fungsi media massa dalam mendukung terwujudnya akuntabilitas peradilan. Oleh sebab itu, KY merekatkan kembali hubungan dengan media massa melalui pertemuan dengan wartawan “Kolaborasi Komisi Yudisial dan Media Massa dalam Mewujudkan Akuntabilitas Peradilan", Kamis (10/6). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hybrid, yaitu luring di Auditorium KY dan daring menggunakan aplikasi zoom meeting. Acara ini dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, dan seluruh Anggota Komisi Yudisial.
Ketua KY Mukti Fajar Nur Dewata mengatakan, KY mempunyai tanggung jawab yang besar kepada publik. Agar peran dan fungsi KY dapat dilaksanakan dengan efektif, maka KY membutuhkan dukungan dari media massa.
“Bapak, Ibu, teman-teman media, kita ingin menjalin keakraban, supaya apa yang menjadi kerja-kerja dari KY ini bisa tersampaikan kepada publik. Tentunya secara faktual dengan informasi yang valid, sehingga bisa menjadi rujukan bagi masyarakat maupun sektor lainnya di dalam memahami kerja-kerja KY," ujar Mukti.
Anggota KY Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Amzulian Rifai menambahkan, KY memandang media mempunyai peran penting dan strategis, yaitu menjalankan fungsi pendidikan dan kontrol sosial di masyarakat. Acara media gathering ini, menurut Amzulian, merupakan upaya KY untuk bersinergi dengan media. KY sangat membutuhkan media untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.
“Peran pers dalam pemantauan dan pengawasan hakim sangat kami butuhkan, juga peran pers dalam menelusuri rekam jejak calon hakim agung,” tutur mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua Forum Jurnalis Komisi Yudisial (Forjuky) Joko Susilo mengatakan hubungan KY dengan media dalam kurun waktu setidaknya enam tahun terakhir memang renggang. Ia mengatakan tidak ada aktivitas yang dilakukan Forjuky dalam enam tahun terakhir. Oleh sebab itu, ia berharap Forjuky dapat aktif kembali di masa keanggotaan KY periode 2020-2025 ini.
“Diskusi-diskusi yang sebelumnya kita lakukan itu bisa berjalan lagi, sehingga KY bisa diterima masyarakat dengan lebih baik lagi. Dengan banyak diskusi, maka semakin banyak pemberitaan,” ujar wartawan Antara tersebut.
Joko juga mengharapkan KY bisa memberikan lebih banyak sosialisasi mengenai peran KY dalam meningkatkan kapasitas hakim dan melakukan advokasi terhadap hakim.
"Sosialisasi terkait hal itu kurang. Dari sisi pemberitaan lebih banyak terkait pengawasan hakim,” ujarnya.
Acara pertemuan Pimpinan dan Anggota KY dengan para wartawan tersebut dihadiri kurang lebih 50 perwakilan wartawan. Wartawan yang hadir secara langsung di Auditorium KY sekitar 20 orang. KY memberlakukan protokol kesehatan secara ketat dengan terlebih dahulu melakukan tes swab antigen terhadap panitia dan peserta. Sementara wartawan yang mengikuti kegiatan ini secara luring kurang lebih 30 orang. Moderator dalam kegiatan tersebut adalah Juru Bicara KY Miko Ginting. (KY/Dinal/Festy)