Penghubung Komisi Yudisial Wilayah Kalimantan Timur (Penghubung KY Kaltim) menggelar Zoominar Nasional dengan tema “Membangun Pengelolaan Informasi Publik yang Berkualitas di Masa Pandemi‘’, melalui aplikasi Zoom Meeting
Samarinda (Komisi Yudisial) – Penghubung Komisi Yudisial Wilayah Kalimantan Timur (Penghubung KY Kaltim) menggelar Zoominar Nasional dengan tema “Membangun Pengelolaan Informasi Publik yang Berkualitas di Masa Pandemi‘’, melalui aplikasi Zoom Meeting. Peserta berasal dari berbagai Provinsi di Indonesia, dan antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung pada Rabu (15/07), selama kurang lebih dua jam tersebut. Pada pelaksanaan kegiatan menghadirkan narasumber yang berpengalaman di bidangnya, yaitu pendiri Good News From Indonesia (GNFI) Akhyari Hananto.
Danny Bunga selaku Koordinator Penghubung KY Kaltim, menyampaikan bahwa secara umum masyarakat perlu mengetahui pelayanan informasi publik, dan khususnya mengenai peran KY dalam memberikan informasi publik.
“Peraturan KY Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pelayanan Informasi Publik jo Peraturan Sekjend KY Nomor 1 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Publik KY, menjadi landasan utama bahwa masyarakat umum dan khususnya yang berada di Kaltim harus mengetahui peran KY dalam memberikan pelayanan informasi publik sangat terbuka. Misalnya akses untuk pelaporan online, maupun permohonan informasi publik pada www.ppid.komisiyudisial.go.id.,” jelas Danny.
Dengan adanya partisipasi narasumber Akhyari Hananto diharapkan dapat memberikan masukan dan saran mengenai strategi dalam pengelolaan informasi publik, khususnya di masa pandemi Covid-19 saat ini
Akhyari Hananto menjelaskan, bahwa hal yang perlu dilakukan agar akun social media atau website dapat diketahui banyak orang, salah satunya dengan memposting konten yang baik. Good content atau konten yang baik dalam suatu postingan informasi publik itu sangat penting. Selain itu kuantitas untuk memposting suatu konten merupakan bagian dari teknik untuk diketahui banyak orang.
“Semakin sering memposting suatu foto atau video yang bersifat informatif dan kreatif, maka semakin berpotensi pula akun social media atau website diketahui banyak orang. Story atau cerita yang menguras emosi dan menarik perhatian publik juga dapat menjadi nilai tambah untuk meningkatkan pengenalan masyarakat,” ungkap Akhyari.
Kegiatan berlangsung dengan diskusi yang sangat menarik, dengan beberapa dari peserta juga sempat memberikan pertanyaan dan menyampaikan pendapat. Hal ini menunjukkan bahwa urgensi membangun dan mengembangkan pengelolaan social media/website yang berkualitas, dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak merupakan prioritas dalam pelaksanaan pelayanan informasi publik.
Webinar dihadiri oleh 104 orang peserta dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, pelajar, guru, dosen, Ombudsman Perwakilan Kaltim, perwakilan KemKominfo RI, praktisi, advokat dan masyarakat umum. (KY/Dimas/Noer)