Plt. Kepala Biro Perencanaan dan Kepatuhan Internal Kemas A. Roni, saat menjadi pembicara pada Workshop dan Pengukuran Program Peningkatan Integritas Hakim (PPIH) Tahun 2019, Jumat (1/11) di Kecamatan Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
Bandung (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) kembali menggelar Workshop dan Pengukuran Program Peningkatan Integritas Hakim (PPIH) Tahun 2019, Jumat (1/11) di Kecamatan Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini untuk mengukur efektivitas program yang dilakukan oleh KY dengan memotret persepsi masyarakat melalui survei kepercayaan publik terhadap pengadilan.
Menurut Plt. Kepala Biro Perencanaan dan Kepatuhan Internal Kemas A. Roni, PPIH berfokus pada upaya KY dalam meningkatkan integritas hakim. Sebagai profesi mulia, hakim perlu memiliki dua hal, yaitu integritas dan kompetensi.
“Integritas sangat penting bagi dimiliki oleh hakim karena ia disebut sebagai Wakil Tuhan di muka bumi. Jika putusannya buruk karena integritasnya, maka dipastikan tidak akan dapat memberikan rasa keadilan bagi pencari keadilan. Selain itu, integritas perlu dibarengi dengan kompetensi.
Integritas tanpa kompetensi itu ibaratnya seperti bayi yang tidak bisa melakukan apa-apa. Begitu sebaliknya, kompetensi tanpa integritas maka segala yang dilakukannya, cenderung tidak memiliki nilai – nilai luhur, serta prinsip yang baik dalam menjalankan profesinya," jelas Roni.
Dalam kesempatan itu Roni juga menjelaskan wewenang dan tugas KY. Ia juga meminta peran aktif masyarakat dalam membantu mewujudkan peradilan bersih.
“Jika masyarakat telah memahami tugas dan fungsi dari KY, juga telah memahami tugas serta fungsi dari aparat penegak hukum lainnya, maka hal ini akan bermanfaat.
Kerjasama antara KY dan masyarakat untuk memajukan peradaban hukum kita," jelas Roni.
Dalam kesempatan sama, tuan rumah Camat Gedebage Dodit Ardian Pancapana siap mendukung KY dalam mewujudkan peradilan bersih.
“Hari saya katakan bersyukur sekaligus berbangga karena kita kedatangan tamu yang sangat tidak biasa yaitu, Komisi Yudisial. Apapun yang dibutuhkan oleh lembaga ini, mari kita dukung demi terwujudnya peradilan yang bersih. Selain itu, hal ini jadi kesempatan bagi kita untuk mengetahui KY dan dunia peradilan," kata Dodit. (KY/Adnan/Festy)