English 
Bahasa
Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari didampingi Sekretaris Jenderal KY Danang Wijayanto menerima rombongan dari PT Pertamina (Persero) yang dipimpin oleh Chief Legal Counsel and Compliance PT Pertamina (Persero) Genades Panjaitan.
Jakarta (Komisi Yudisial) – Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari didampingi Sekretaris Jenderal KY Danang Wijayanto menerima rombongan dari PT Pertamina (Persero) yang dipimpin oleh Chief Legal Counsel and Compliance PT Pertamina (Persero) Genades Panjaitan, Senin (30/5 di Ruang Rapat Pimpinan KY. Tujuan kedatangan rombongan ke KY adalah sebagai bentuk upaya PT Pertamina (Persero) dalam menjaga relasi dengan berbagai pihak.
“Semoga silaturahmi ini kita bisa jaga dan penegakan hukum bisa ditegakkan di Indonesia,” ujar Genades.
Dalam kesempatan tersebut, PT Pertamina (Persero) melaporkan penetapan sita eksekusi/pemblokiran saham-saham milik PT Pertamina (Persero) oleh Ketua PN Jakarta Selatan. VP LC Corporate Matters Pertamina Wahidin Nurluzia M. menjelaskan, terjadi kesalahan pemahaman oleh hakim yang menangani perkara tersebut karena menyita saham PT Pertamina (Persero) di mana pihak yang berperkara bukanlah anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
“Bahkan kami yang sahamnya hendak disita tidak dipanggil ke persidangan. Salinan hasil putusan juga tidak diberikan kepada kami. Bagaimana saham kita mau disita, tapi kejelasan perkara saja kami tidak tahu?” pungkas Wahidin.
Aidul menyambut baik maksud kedatangan rombongan dari PT Pertamina (Persero). Mantan Dekan Universitas Muhammadiyah Surakarta ini mengingatkan, KY tidak berwenang ikut campur dalam putusan hakim. Kewenangan KY terbatas pada pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
“Dalam pelatihan KEPPH, saya selalu mendorong para hakim agar dalam melaksanakan tugasnya membayangkan manfaatnya bagi kesejahteraan dan ekonomi negara. Sebab penegakan hukum pasti akan mempengaruhi sistem ekonomi negara,” pungkas Aidul. (KY/Noer/Festy)