Dekati Kaum Milenial Yogyakarta, KY Gelar Pertunjukan Teater Kabaret
KY menggelar Pertunjukan Teater Kabare yang bertajuk “Antara Cinta, Peradilan dan Kopi", Minggu (14/7) di Sanggar Haryanto Art Space, Sleman, Yogyakarta.

Yogyakarta (Komisi Yudisial) - Kaum milenial menjadi sasaran potensial program edukasi publik Komisi Yudisial (KY).  Bekerja sama Fieldtrip Performing Art yang tergabung dalam komunitas Sobat Muda Komisi Yudisial (SOMKY), KY menggelar Pertunjukan Teater Kabare yang bertajuk “Antara Cinta, Peradilan dan Kopi", Minggu (14/7) di Sanggar Haryanto Art Space, Sleman, Yogyakarta.
 
Menurut Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi Roejito saat menjadi salah satu pemeran dalam teater kabaret itu menjelaskan, rasa kopi bisa dianalogikan sebagai rasa keadilan.
 
“Jika diibaratkan, polisi yang mencari bahan atau biji kopinya, lalu jaksa sebagai barista yang meracik kopinya, lalu hakim yang mencicipinya. Jika salah satunya tidak bertindak sesuai, maka akan memengaruhi rasa dari kopinya. Jika rasanya asin, bukan pahit, maka diduga ada yang salah dari proses pembuatannya. Nah.. hal ini berlaku juga dalam sistem peradilan kita.Untuk itu, keberadaan KY untuk mengawasi hakim,” ujar Roejito saat menjadi bintang tamu dalam talkshow tersebut.
 
Teater menjadi sarana yang dipilih komunitas SOMKY Yogyakarta sebagai sarana sosialisasi kepada kaum milenial agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diterima. Art Director Pertunjukan Teater Kabaret, Abimanyu mengatakan, teater dapat dijadikan media dalam mengenalkan dunia peradilan kepada anak muda. Pertunjukan diisi dengan sulap, tari, dan rap. 
 
Teater dapat menyentuh wilayah hukum dan peradilan yang selama ini sulit dijangkau oleh generasi muda. Karena sifatnya sangat fleksibel sehingga, melalui seni teater kita bisa menjadi apa saja dan menyampaikan apa saja," ucap Abimanyu.
 
Abi yakin melalui teater dirinya bersama rekan-rekan pekerja seni yang lain dapat berkontribusi dalam dunia peradilan. Untuk itu, ia berharap agar teater dapat diterima sebagai salah satu upaya dalam membantu KY dalam mendorong terwujudnya peradilan bersih.
 
"Teater dapat dijadikan media alternatif untuk menyampaikan pesan dalam menjelaskan tugas dan fungsi KY. Anggaplah kami di sini juga ingin berkontribusi dalam dunia peradilan melalui seni pertunjukan sehingga menjadi penyambung antara KY dengan pemuda disini, melalui program SOMKY KY," pungkas mahasiswa jebolan Institute Teknologi Bandung ini. (KY/Adnan/Festy)
 

Berita Terkait