Urgensi Etika dalam Advokasi
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Komisi Yudisial (KY) Farid Wajdi saat memberikan keynote speech bertema Urgensi Etika dalam Melakukan Advokasi Publik, Jumat (16/3) di Pesantren Aisyiyah Putri, Medan, Sumatera Utara.

Medan (Komisi Yudisial) – Etika memainkan peran penting di dalam kehidupan. Eksistensinya akan menuntun seseorang untuk dapat membedakan mana yang pantas atau tidak pantas. Etika akan mengarahkan seseorang menjadi pribadi yang penuh kesadaran dan tanggung jawab.
 
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Komisi Yudisial (KY) Farid Wajdi saat memberikan keynote speech bertema Urgensi Etika dalam Melakukan Advokasi Publik, Jumat (16/3) di Pesantren Aisyiyah Putri, Medan, Sumatera Utara. Keynote speech itu disampaikan dalam pelatihan paralegal untuk pendampingan dan penyelesaian persoalan hukum pada perempuan dan anak  sekaligus launching Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara.
 
“Etika adalah petunjuk agar seseorang dapat membedakan mana tindakan benar dan  salah. Etika akan menahan kita agar tidak melakukan perilaku yang buruk. Karena selain berdampak kepada diri kita, perbuatan buruk yang melanggar etika akan berdampak pada lembaga di mana kita berada dan juga keluarga,” lanjut Juru Bicara KY ini.
 
Lebih lanjut ia menekankan, etika juga penting dalam advokasi publik. Proses advokasi ini dibutuhkan agar masyarakat memperoleh keadilan dan kepastian hukum, walau dalam kondisi mereka tidak mampu memperjuangkan kepentingannya sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkanlah fasilitator dan trasformator untuk perubahan kebijakan publik. Dalam melakukan hal itu, maka harus dilakukan dengan keikhlasan dan tanpa pamrih. Baginya, etika tidak boleh dilupakan di dalam proses tersebut.
 
“Dalam memberikan bantuan hukum, kita harus menghargai, harus duduk setara, tidak membeda-bedakan, tidak membeda-bedakan golongan atau ras, harus adil dan memanusiakan manusia,” tegas Farid.
 
Ia berharap, melalui acara ini dapat menjadi sebuah solusi untuk membantu masyarakat mendapatkan kepastian hukum yang adil.
 
“Semoga dengan adanya pelatihan dan Posbakum Aisyiyah ini, masyarakat yang sedang mengalami kesulitan atau tidak mengerti tentang hukum dapat dibantu dengan sebaik-baiknya,” harap Farid. (KY/Gaudi/Festy)

Berita Terkait