Jangan Nilai Kinerja KY dari Pemberitaan Media
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FH UMB) yang melakukan audiensi pada selasa (26/4) di Ruang Press Room KY.

Jakarta (Komisi Yudisial) – Pemberitaan di media massa kerap menjadi indikator bagi publik untuk menilai kinerja sebuah lembaga. Komisi Yudisial (KY) dianggap belum berkinerja maksimal karena media massa kurang mempublikasi hal itu. Namun, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi KY Farid Wajdi menegaskan hal itu merupakan langkah KY dalam menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
 
“KY adalah lembaga etik, sehingga tidak elok jika sering melontarkan pernyataan yang bukan merupakan bagian dari wewenangnya,” jelas Farid Wajdi saat menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FH UMB) yang melakukan audiensi pada selasa (26/4) di Ruang Press Room KY.
 
Farid mengakui, memang berita atau informasi terkait KY tidak sering mendominasi media cetak, elektronik ataupun online. Hal itu disebabkan KY diharuskan bekerja dalam senyap, karena KY memiliki tugas untuk menjaga kehormatan hakim yang harus diawasinya.
 
 
Bila menilai kinerja KY hanya berdasarkan pemberitaan di media massa, maka publik hanya tahu kinerja KY dari kulit luar saja. Mereka belum tahu lebih jauh tentang sepak terjang KY yang tidak terangkum oleh media.
 
“Hal itu menjadi motivasi KY untuk semakin giat dalam melaksanakan kinerjanya,” pungkas Farid.
 
Rusnita Hainun selaku dosen pendamping FH UMB menjelaskan, kedatangan FH UMB ke KY sebagai ajang silaturahmi antara kedua belah pihak. FH UMB sudah sering mengadakan kegiatan bersama KY, bahkan komisioner KY periode sebelumnya sering berkunjung ke gedung FHUMB.
 
“Saya mengharapkan kerjasama dengan KY di berbagai bidang,” harap Rusnita. (KY/Noer/Festy)
 

Berita Terkait