KY Minta Media Pantau Track Record CHA
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Farid Wajdi saat mengunjungi Harian Radar Semarang, Kamis (14/04).

Semarang (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) sedang melakukan proses seleksi Calon Hakim Agung (CHA) dan hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Mahkamah Agung (MA) yang pada saat ini memasuki tahap III (seleksi kesehatan dan kepribadian). Pada konteks itu, KY meminta media membantu KY untuk memberi masukan terkait track record calon.
 
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Farid Wajdi saat mengunjungi Harian Radar Semarang, Kamis (14/04).
 
Menurut Farid, KY memerlukan masukan dan bantuan dari setiap elemen masyarakat membantu KY untuk memberi masukan terkait rekam jejak Calon.
 
"Untuk mendapatkan hakim agung dan hakim ad hoc yang berkualitas, perlu dukungan media untuk memberi masukan kepada KY terkait rekam jejak yang bersangkutan," ujar Juru Bicara KY ini.
 
Pemberitaan dan catatan media menjadi informasi penting bagi KY untuk melakukan tindak lanjut atas dugaan pelanggaran KEPPH oleh hakim dan mengetahui informasi para calon hakim ad hoc.
 
"Dalam proses yang dilakukan KY, konstribusi media menjadi masukan bagi KY," pungkas Farid.
 
Selain seleksi CHA dan hakim ad hoc Tipikor, KY juga melakukan pengawasan terhadap perilaku hakim. Farid menegaskan, KY bukan lembaga penegak hukum tetapi penegak etik, sehingga KY tidak dapat mengubah putusan hakim.
 
"Secara konstitusional KY mengajukan usulan penjatuhan sanksi untuk menegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim," jelas mantan Dekan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini.
 
Farid menambahkan, media berperan penting dalam membantu KY dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
 
"Informasi yang disampaikan media membantu KY dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, secara kelembagaan visi misi sudah tersampaikan dengan baik kepada masyarakat," ucap pria kelahiran Silaping ini.
 
General Manager (GM) Jawa Pos Radar Semarang Ismu Puruhito berharap ada sinergi KY dengan media sehingga ada kesepahaman yang sama untuk penegakan hukum yang lebih baik sesuai tugas masing-masing.
 
"PKY Jateng juga proaktif memberikan informasi-informasi yang dapat mewujudkan peradilan bersih," ujar Ismu.
 
Selain itu, untuk membantu KY media juga dapat memberikan informasi kepada KY terkait rekam jejak hakim khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah.
 
"Kita dapat meminta dan mencari informasi terkait rekam jejak hakim, khususnya yang sedang ikut Seleksi CHA," usulnya. (KY/Jaya) 

Berita Terkait